kampanyesehat- Kafein yang terdapat pada kopi, teh dan produk lainnya hampir kita konsumsi setiap harinya. Namun, mengapa bubuk kafein berbahaya?
Pada Selasa lalu, Food and Drug Administration (FDA), badan kesehatan makanan Amerika, memberikan surat peringatan kepada lima perusahaan yang menjual bubuk kafein, mengatakan bahwa produk mereka menimbulkan “risiko penyakit dan luka kepada para konsumen”.
Bubuk kafein dianggap lebih kuat dibanding kafein biasa yang terdapat pada beberapa minuman seperti kopi. Mengapa bubuk kafein berbahaya? Alasannya, karena sangat mudah bagi orang mengonsumsinya dalam jumlah yang bisa mengakibatkan kematian.
FDA mengatakan, hanya satu sendok bubuk kafein setara dengan kafein biasa yang terdapat pada 28 gelas kopi. Faktanya, berdasarkan data Centers for Science Public Interest, dua sendok bubuk kafein bisa membunuh orang dewasa.
Sebenarnya, jumlah kafein pada sendok makan bisa berbeda-beda tergantung produk bubuk kafein itu sendiri. Satu sendok bubuk kafein di beberapa produk mengandung lima gram kafein; sebagai perbandingan, satu gelas kopi mengandung 65 hingga 100 miligram kafein. Artinya, satu sendok bubuk kafein pada produk tersebut setara dengan 50 hingga 75 gelas kopi.
“Bubuk kafein sangat pekat,” ujar Henry Spiller, Direktur Central Ohio Poison Center di Nationwide Children's Hospital. Kebanyakan orang terlalu nyaman dengan efek dari minuman berkafein seperti kopi atau soda dan tanpa sadar bahwa yang mereka konsumsi cukup banyak.
Masalah lain dari bubuk kafein adalah para konsumen biasanya tidak punya alat untuk mengukur dosis kafein yang mereka konsumsi. Ukuran yang disarankan dalam menongonsumsi bubuk kafein adalah sekitar 50-200 miligram, atau sekitar 1/16 sendok teh.
Dosis kafein yang tinggi bisa menyebabkan efek samping serius termasuk menaikkan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kejang dan bahkan kematian.
Dua orang dewasa – berusia 18 tahun di Ohio dan 24 tahun di Georgia – meninggal pada 2014 akibat overdosis bubuk kafein. Meskipun sangat mungkin overdosis saat mengonsumsi kopi lebih dari 50 gelas, namun biasanya orang-orang akan berhenti minum sebelum mencapai titik itu karena mereka akan mengalami efek tidak menyenangkan seperti mual, muntah-muntah dan detak jantung yang berdetak sangat cepat.
Bubuk kafein dianggap lebih kuat dibanding kafein biasa yang terdapat pada beberapa minuman seperti kopi. Mengapa bubuk kafein berbahaya? Alasannya, karena sangat mudah bagi orang mengonsumsinya dalam jumlah yang bisa mengakibatkan kematian.
FDA mengatakan, hanya satu sendok bubuk kafein setara dengan kafein biasa yang terdapat pada 28 gelas kopi. Faktanya, berdasarkan data Centers for Science Public Interest, dua sendok bubuk kafein bisa membunuh orang dewasa.
Sebenarnya, jumlah kafein pada sendok makan bisa berbeda-beda tergantung produk bubuk kafein itu sendiri. Satu sendok bubuk kafein di beberapa produk mengandung lima gram kafein; sebagai perbandingan, satu gelas kopi mengandung 65 hingga 100 miligram kafein. Artinya, satu sendok bubuk kafein pada produk tersebut setara dengan 50 hingga 75 gelas kopi.
“Bubuk kafein sangat pekat,” ujar Henry Spiller, Direktur Central Ohio Poison Center di Nationwide Children's Hospital. Kebanyakan orang terlalu nyaman dengan efek dari minuman berkafein seperti kopi atau soda dan tanpa sadar bahwa yang mereka konsumsi cukup banyak.
Masalah lain dari bubuk kafein adalah para konsumen biasanya tidak punya alat untuk mengukur dosis kafein yang mereka konsumsi. Ukuran yang disarankan dalam menongonsumsi bubuk kafein adalah sekitar 50-200 miligram, atau sekitar 1/16 sendok teh.
Dosis kafein yang tinggi bisa menyebabkan efek samping serius termasuk menaikkan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kejang dan bahkan kematian.
Dua orang dewasa – berusia 18 tahun di Ohio dan 24 tahun di Georgia – meninggal pada 2014 akibat overdosis bubuk kafein. Meskipun sangat mungkin overdosis saat mengonsumsi kopi lebih dari 50 gelas, namun biasanya orang-orang akan berhenti minum sebelum mencapai titik itu karena mereka akan mengalami efek tidak menyenangkan seperti mual, muntah-muntah dan detak jantung yang berdetak sangat cepat.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar