Selasa, 29 Desember 2015

Adakah Efek Samping dari Obat Maag?

Kampanyesehat-Apakah Anda memiliki penyakit maag? Pernahkan Anda mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan sakit maag? Apabila Anda pernah mengonsumsi obat maag, apakah Anda pernah mengalami kondisi tidak nyaman setelah meminum obat maag tersebut? Belakangan ini banyak sekali obat yang beredar untuk mengatasi penyakit maag, mulai dari yang termurah sampai yang termahal sekalipun. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengatasi penyakit maag dan efek samping yang bisa ditimbulkan oleh obat-obatan tersebut adalah:
  • Antasida
Antasida adalah yang paling mudah ditemukan dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk meredakan sakit maag. Selain harganya yang murah, golongan ini juga dapat meredakan sakit maag secara cepat. Antasida adalah tablet basa yang berfungsi untuk menetralisasi asam lambung. ini bekerja secara cepat dan dapat langsung menghilangkan nyeri. Beberapa jenis antasida mengandung alginate, fungsinya untuk membentuk lapisan pelindung di dalam dinding lambung. Antasida dapat langsung dikonsumsi ketika muncul gejala atau ketika gejala dirasakan paling sering muncul, misalnya pada saat malam hari atau juga pada saat segera setelah makan. Efek samping dari obat ini adalah diare, sulit buang air besar, kembung, kram perut, dan lemas.
  • Obat penghambat reseptor histamin-2
Obat-obatan golongan ini berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung. golongan ini yang paling sering digunakan adalah ranitidine, famotidine, dan cimetidine. Efek samping dari jenis ini adalah diare, sakit kepala, pusing, kemerahan pada kulit, dan lemas.
  • Proton Pump Inhibitor (PPI)
Obat-obatan golongan ini bekerja dengan cara menghambat kerja sel yang memproduksi asam lambung sehingga dapat mengurangi kadar asam lambung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada dinding lambung. golongan PPI biasanya diresepkan selama 4-8 minggu. Jenis PPI yang paling sering digunakan adalah omeprazole, pantoprazole, dan lansoprazole. Efek samping yang biasanya dirasakan adalah sakit kepala, diare, lemas, nyeri perut, sakit kepala, dan kemerahan pada kulit.
  • Antibiotik
Apabila Anda memiliki gastritis kronis dan ditemukan adanya infeksi Helicobacter pylori melalui beberapa pemeriksaan oleh dokter, Anda biasanya akan dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik selama 14 hari. Efek samping dari antibiotik ini adalah rasa lemas pada tubuh, diare, dan rasa metalik di mulut. Obat antibiotik tidak boleh dihentikan secara sepihak oleh pasien. Apabila muncul efek samping tersebut, pasien diharapkan untuk berkonsultasi ulang kepada dokter.
Efek samping obat maag di atas biasanya berlangsung secara sementara. Namun, apabila Anda mengalami gejala yang ekstrem setelah mengonsumsi jenis obat maag tersebut, maka Anda harus segera membawa diri Anda ke dokter. Gejala ekstrem yang berbahaya di antaranya adalah sulit bernapas, bengkak pada muka, bibir, atau tenggorokan, kemerahan di sekujur tubuh, mual dan muntah hebat, diare hebat, serta buang air besar berwarna kehitaman.

sumber : klikdokter.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar