Selasa, 01 Maret 2016

Penyakit yang Cuma ada di Indonesia yaitu Masuk Angin

Kampanyesehat- Masuk angin bisa dibilang penyakit khas Indonesia. Masyarakat di belahan dunia lain tak mengenal masuk angin. Bahkan, dalam dunia kedokteran sebetulnya tak mengenal istilah masuk angin.
Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Dr. Mulia Sp. PD menjelaskan kalau istilah masuk angin merupakan kondisi dimana seseorang merasa pegal-pegal, kembung atau perut terasa penuh, buang angin terus menerus, mual, batuk, flu, merasa kedinginan, dan demam. Orang Indonesia biasanya mulai merasa masuk angin bila salah satu dari gejala ini muncul.
“Istilah masuk angin tidak ada dalam literatur kedokteran. Jadi, masuk angin itu hanya sebutan orang Indonesia bagi kumpulan gejala tadi,” kata Dr. Mulia.
Penyebabnya pun beragam, tergantung dari gejala yang dirasa. Yang jelas, gejala tersebut bukan karena kemasukan angin secara besar-besaran dari luar tubuh.
Karena gejala dan penyebabnya bervariasi, maka cara penanganannya pun berbeda. Tak bisa disamaratakan.
Seringkali, kerokan dianggap cara paling ampuh untuk mengusir masuk angin. Padahal, jika gejala yang dirasa berupa perut kembung akibat telat makan, kerokan tentunya tak akan membantu. 
Kerokan yang dilakukan pada bagian kulit tentunya tak memberi efek signifikan jika masalahnya ada di lambung.
“Kerokan sebagai pengobatan masuk angin tidak dianjurkan dalam standar kedokteran medis. Harus dicari dulu penyebabnya baru diberi penanganan yang sesuai. Dan jika gejala masuk angin masih ada setelah beberapa hari, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter,” imbuh Dr. Mulia.

sumber : kompas.com 

Labih Sehat Tahu atau Tempe?

Kampanyesehat - Meski bukan penganut vegetarian, ada kalanya baik bagi kita untuk sekali-kali tidak makan daging. Kedelai adalah sumber protein sehat yang dapat dijadikan alternatif pengganti daging.
Tahu adalah produk kedelai populer yang cukup digemari di seluruh dunia. Dalam sejumlah makanan Asia, tahu pun digunakan sebagai bahan makanan. 

Tempe yang asli Indonesia pun tak boleh dipandang sebelah mata sebagai sumber protein yang baik.
Kendati mengandung kalori sedikit lebih tinggi, tempe termasuk makanan yang tak mengalami proses pengolahan panjang seperti tahu. Kandungan protein dan seratnya pun lebih tinggi dibandingkan tahu.
Tempe dan tahu dapat diolah dan dinikmati, seperti dalam sajian makanan tradisional Indonesia. Tempe dan tahu bisa juga ditambahkan ke dalam salad atau saus pasta. Dengan tambahan irisan tempe itu, tubuh mendapatkan ekstra asupan protein dan serat.

sumber : kompas.com