Senin, 22 Juni 2015

Cara puasa yang sehat menurut Rasulullah SAW bagi penderita Maag

Oleh: Abu Ikhsan M. Kes
Puasa adalah suatu ibadah yang dianjurkan dalam islam setelah sholat dan zakat. Puasa mempunyai nilai tersendiri karena pahalanya ditentukan oleh Alloh SWT. Dalam ajaran Islam, puasa terbagi menjadi 2 bagian yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa sunnah yang paling sering dikerjakan oleh nabi Muhammad SAW adalah puasa hari senin dan kamis, karena pada kedua hari tersebut raport amalan kita dilaporkan oleh malaikat pada Alloh swt.

Namun jarang orang mau melaksakannya karena takut penyakitnya kambuh atau timbulnya penyakit maag, karena biasanya pada puasa sunnah kebiasaaan orang untuk bersahur tidaklah lazim suasananya.

Pada edisi ini akan di bahas tentang cara bagaimana kita melaksanakan puasa sunnah terutama bagi penderita penyakit maag atau gastritis, sehigga amalan puasa bisa dilaksanakan, penyait maag pun bisa sembuh.

Mengenal lambung kita.

Lambung kita terletak pada perut sebelah kiri atas atau di sekitar uluhati bagian kiri. Lambung berbentuk tabung melengkung seperti koma. Lambung terdiri dari 3 lapisan yaitu luar, tengah dan dalam (otot), bagian dalam yang bersentuhan dengan makanan di lapisi oleh lapisan lender sehingga asam lambung tidak bisa merusak lapisan tengah dan otot.
Otot yang kuat ini diperlukan guna memeras dan mengaduk makanan yang ada didalamnya agar bisa tercampur dengan asam lambung secara merata, sehingga protein dan zat gizi tertentu sudah mulai dicerna secara kimiawi dan mekanik dilambung. Agar isi tidak tumpah maka Alloh SWT menciptakan lambung dengan 2 (dua) katup di bagian atas dan bawahnya. Adanya katup dibagian atas dapat mencegah isi makanan tumpah keluar (muntah) saat kita ruku atau sujud. Katup bawah berperan agar setiap makanan yang belum tercampur dengan asam tidak bisa melewatinya atau dengan kata lain katup ini memastikan bahwa setiap makanan yang akan masuk kedalam usus harus tercampur dengan asam lambung.
Lambung juga mengeluarkan cairan asam lambung yang mempunyai fungsi membantu proses pencernaan bahan makanan, membunuh kuman penyakit, juga bahan pendukung pembuatan nutrisi tubuh seperti sel darah merah. Lambung bisa mengeluarkan Asam lambung , manakala kita mencium makanan khususnya protein, efek hormone dan stress.

Penyakit maag atau sering disebut gastritis adalah suatu bentuk peradangan dari dinding lambung bagian luar (yang bersentuhan dengan makanan), jika proses peradangan ini tidak dihentikan maka dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan dibawahnya seperti otot lambung . jika hal ini terjadi dapat berakibat fatal. Penderita maag biasanya akan mengeluh perut terasa mual, mulas, perih, dan kembung. Keadaan ini timbul manakala cairan lambung keluar dari sel parietal lambung dalam jumlah banyak, sehingga merangsang dinding dan menimbulkan rasa perih, lalu merangsang gerak lambung yang tak semestinya dan berakibat mual.
Asam lambung yang masuk ke usus dalam konsentrasi besar akan bereaksi dengan cairan usus yang bersifat basa ( non asam), sehingga timbullah gas yang bisa kita rasakan sebagai kembung. Pada sebagian orang untuk mengatasi gastritis adalah dengan mengkonsumsi antasida (obat maag), padahal konsumsi obat ini dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan yang lebih parah lagi adalah ditinggalkannya ibadah puasa wajib. Oleh karena itu bagi penderita gastritis, lakukan puasa yang sehat seperti yang dicontohkan oleh Rosul yaitu :

1. Usahakan melakukan sahur

Melakukan sahur adalah sebuah sunnah dan nabi mengatakan didalamnya terdapat berkah, meski hanya dengan minum air putih. Dengan melakukan sahur, maka diperoleh manfaat sebagai berikut : a.Menyiapkan energy untuk aktifitas disiang harinya b.Menurunkan keasaman dari cairan isi lambung, meski dengan air putih. Pada sebagian orang minum air putih di pagi hari diangggap sebagai obat, hal ini disebabkan air yang di minum pagi hari dalam jumlah banyak akan dengan mudah di keluarkan melalui air kencing ( urin), bersama-dengan kototran-kotoran yang berasal dari dalam tubuh.

2. Hindari tidur setelah sahur.

Tidur setelah sahur atau juga pada siang hari pada kurang baik bagi lambung yang sedang mengalami perandangan, karena tidur akanmenyebabkan peningkatan gerak saluran cerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat, pengeluaran asam lambung juga meningkat. Hal ini disebabkan pada saat tidur keluaran hormone non katekolamin meningkat . Hormon ini akan meningkatkan sekresi asam lambung dan gerak usus. Akibatnya saat bangun tidur perut kita menjadi lebih terasa lapar.

3. Melakukan aktifitas

meski hanya membaca. Berlawanan pada keterangn diatas ( no.2). Jika seseorang itu terjaga apalagi beraktifitas, maka otak akan merangsang keluaran hormone katekolamin. Hormone ini mempunyai efek mengurangi keluaran asam lambung dan enzim pencernaan, mengungi gerak usus, serta menghancurkan simpanan gula dan lemak yang ada didalam tubuh.
Manfaatnya adalah :
  1. Sekresi asam lambung yan menurun dapat mengurngi rangsang perlukaan ke dinding lambung, kondisi ini sangat menguntungkan bagi penderita radang lambung baik yang akut maupun kronis
  2. Mengurangi gerak usus akan meningkatkan waktu cerna bagi lambung dan usus. Situasi ini bermanfaat dalam menurunkan kerja lambung, makanan akan lebih tercerna sehinga lebih banyak zat gizi yang bisa diserap . Gerak lambung yang melambat juga akan mengurangi rangsang pada area lambung yang meradang( luka).
  3. Efek menghancurkan deposit lemak , sangat penting bagi orang yang mengalami kegemukan ( obesitas), sehingga bagi orang yang ingin langsing sebenarnya tindakan puasa merupakan cara yang efektif dan efisien dalam upaya mengurangi berat badan.
  4. Hormon katekolamin menekan keluaran insulin dan meningkatkan penghancuran deposit gula, akibatnya pangkreas dapat memproduksi insulin yang lebih matang . insulin yang matang efektif dalam memfasilitasi kadar gula agar tetap normal.
     

4. Hindari stress

Stress apapun bentuknya dapat menyebabkan 2 efek negative sekaligus, pertama sekresi asam lambung berlebih yang dapat merusak dinding lambung dengan cepat. Kedua , menipiskan lapisan lender pelindung dinding lambung. Jadi dinding lambung sangat beresiko terjadi perlukaan bila seseorang sedang menghadapi tekanan/stress. Atasi stress dengan meningkatkan ketaqwaan pada Alloh atau lakukan ruqyah agar jiwa menjadi tenang.

5. Hindari mengkonsumsi obat dan makanan yang dapat merusak lambung.

Beberapa obat seperti golongan steroid, asam salisilat dan makanan dengan bahan pengawet serta berkarbonasi , diketahui mempunyai resiko merusak dinding lambung. Sebaiknya hindari obat dan makanna tersebut , dan beralih ke obat dan makanan yang aman. Obat herbal seperti jintan hitam ( habbatussauda ) diketahui mempunyai efek menyerupai steroid , karena bersumber dari herbal maka mempunyai efek samping minimal. Jika perut terasa nek dan mual lakukan minum minyak zaitun 10 ml sebagai ganti dari antasida.Jika masih terasa perih mungkin perlu dilakukan bekam.

6. Makan secukupnya Sesuai anjuran rosulullah

Untuk makan bila terasa lapar dan berhentilah sebelum kenyang karena dengan volume yang sedang, otot lambung cukup kuat tapi relaks untuk melakukan kontraksi guna mencerna makakan menjadi chime yang siap di serap. Makan tidak terlalu kenyang juga menjadikan dinding lambung tidak akan teregang terlalu kuat sehingga akan mengurangi nyeri dan efek robekan pada dinding yang meradang. Ibarat balon jika kita meniup udara terlalu banyak maka dinding balon akan menjadi lebih tipis, dan resiko meledak/pecah lebih tinggi.

7. Menyegerakan saat berbuka atau makan malam.

Menyegerakan berbuka dengan dengan makanan yang manis akan mengembalikan stamina ke kondisi semula, namun jika berlebihan maka akan menimbulkan efek seperti radikal bebas yang bisa memicu timbulnya kerusakan dinding pembuluh darah seperti atherosclerosis ( penyempitan dinding pembuluh darah ). Makan malam adalah hal yang penting tapi paling sering diabaikan. Padahal makan malam penting dalam mencegah kerusakan dinding saluran cerna. Seperti diketahui sekresi cairan lambung dan cerna pada malam hari dan terlebih saat tidur akan lebih tinggi disbanding siang hari. Dengan kata lain siang hari tidak berbahaya jika seseorang itu berpuasa dengan atau tanpa makan (sahur) cukup niat , tapi hendaknya pada malam hari dia harus tetap makan. 
sumber : greenatura.com

Merasa Cepat Lapar saat Berpuasa? Ini Tips Sehat Berpuasa dari Dokter RSHS

Kampanyesehat - Bulan Ramadan telah kita jalani selama beberapa hari, namun diantara individu yang berpuasa mungkin ada yang mengalami sedikit kendala di antaranya sering merasa mual atau cepat lapar sehingga kurang bersemangat dalam beraktivitas.

Kepala Instalasi Gizi RSHS, Asep Ahmad Munawar, S.KM, M.KM membagikan tips agar tetap bugar saat berpuasa. Saat berpuasa, perut akan kosong selama kurang lebih 14 jam. Energi yang biasanya diolah menjadi tenaga tidak didapatkan saat berpuasa, maka tidak heran jika orang yang sedang berpuasa merasa lemas.
Untuk menyiasatinya, menurut Asep, usahakan mengonsumsi protein saat makan sahur, terutama protein hewani. Hal ini dikarenakan protein merupakan zat makanan yang lebih lama diolah organ pencernaan dibanding zat makanan lain. “Pada dasarnya, yang harus dikonsumsi saat sahur adalah gizi seimbang. Namun yang paling disarankan adalah protein. Dengan mengonsumsi protein saat sahur, energi yang diolah akan tahan lama sehingga orang yang berpuasa tidak terlalu cepat merasakan lapar,” katanya, Senin (22/6/2015).
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat), protein ini mempunyai peranan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani diantaranya daging, telur, dan ikan, adapun sumber protein nabati diantaranya kacang-kacangan dengan makanan olahan tempe, tahu dan lain sebagainya.
Disarankan juga sahur dengan menu sayuran dan buah-buahan. Serat pada sayuran dan buah-buahan relatif lama untuk dicerna tubuh sehingga membuat individu merasa kenyang lebih lama.
Serat juga baik bagi proses pnurunan berat badan dengan menghindarkan adanya endapan lemak pada tubuh.
Cara makan sahur yang disarankan adalah mengakhirkan makan sahur, sesuai sunnah Rasul. Porsi yang dikonsumsi juga tidak boleh berlebihan. Minum air putih dengan jumlah sekitar 8 gelas setiap harinya. Kebutuhan akan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral harus cukup. Kebutuhan kalori orang dewasa adalah sebesar 25 kal-30 kal/berat badan.
“Sebagai masyarakat awam, barangkali sulit mengukur besaran makanan menurut kalori yang diperlukan tubuh, untuk memudahkan masyarakat, cukup biasakan cara makan Rosululloh, yaitu dengan tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang” katanya.
Selain makanan yang disarankan, Asep juga menyarankan beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, diantaranya makanan yang mengandung zat pengawet dan makanan pedas karena akan meningkatkan asam lambung dan menimbulkan rasa mual. Agar individu merasa kenyang lebih lama, hindari makanan yang mengandung karbohidrat murni gula, madu, serta makanan olahannya seperti kecap, coklat dll. Karbohidrat murni cepat dicerna tubuh dan diolah menjadi energi sehingga orang yang berpuasa menjadi lebih cepat merasa lapar dan lemas.
Sebaliknya, saat berbuka puasa dianjurkan mengonsumsi karbohidarat murni karena dengan cepat dapat mengembalikan energi yang telah hilang sehingga dapat melakukan aktivitas ibadah seperti shalat tarawih dengan bugar. 

sumber : jabar.tribunnews.com 

Ini Akibatnya Jika Sahur Hanya Makan Mie Instan

kampanyesehat – Siapa yang tidak pernah makan mi instan? Di Indonesia, konsumsi masyarakat terhadap mi instan cukup tinggi. Mi instan menjadi pilihan, karena sangat mudah dan cepat untuk disajikan. Padahal, mi instan jelas bukan makanan yang sehat.


"Itu bukan makanan yang lengkap gizi, lho. Itu makanan darurat," ujar dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati Bardosono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2015).
Tak terkecuali di bulan Ramadhan ini, mi instan mungkin dijadikan menu sahur. Bagi mereka yang tidak sempat memasak atau membeli menu sahur yang bergizi, mi instan kerap menjadi penggantinya. Sangat praktis memang menyajikan makanan ini. Semangkuk mi instan juga cukup mengenyangkan.
Akan tetapi, konsumsi mi instan bisa membuat tubuh tak bertenaga saat berpuasa. Mi instan berbahan dasar tepung ini, sangat mudah dicerna sehingga membuat orang akan cepat lapar kembali. Mi instan pun menggunakan bahan pengawet yang tak baik untuk kesehatan.
"Mi dari tepung pabrikan akan membuat orang cepat lapar dan lemas," jelas Saptawati.
Menurut Saptawati, jika terpaksa harus makan mi instan, tambahkan telur dan sayuran. Telur dan sayuran akan membuat Anda lebih bertenaga saat berpuasa. Hal senada dikatakan dokter Spesialis Gizi Klinik Tirta Prawira Sari. Menurut Tirta, menu sahur sebaiknya bergizi seimbang, sama halnya dengan menu makan sehari-hari.
“Kita ibaratkan satu piring itu setengahnya isi sayur dan buah-buahan. Bukan nasi yang paling banyak. Nasi seperempat piring kita saja. Seperempat lagi bisa lauk pauk, yaitu protein hewani dan nabati,” imbuh Tirta.
Tirta juga menyarankan, saat sahur pilihlah makanan yang mengandung protein, karena lambat dicerna sehingga bisa menunda rasa lapar. Selain itu, bisa juga dengan karbohidrat kompleks yang tinggi serat seperti biji-bijian.

sumber : kompas.com 

Mau Awet Muda dan Cegah Penyakit Mari Puasa

kampanyesehat: Selama sebulan penuh atau 30 hari, umat muslim menjalankan ibadah puasa. Lebih dari sekedar menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, puasa ternyata bermanfaat bagi kesehatan.
Valter Longo, peneliti utama dari University of Southern Californiaseperti dikutip dari Dailymail.co.uk mengungkapkan, pengurangan asupan kalori yang terjadi saat berpuasa dalam waktu lima hari saja dapat memperlambat proses penuaan atau membuat seseorang awet muda. Selain itu, dapat menurunkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes, jantung dan kanker dibanding mereka yang tidak berpuasa.
Dengan menurunkan risiko penyakit tersebut, peneliti mengklaim bahwa manfaat puasa pun secara tidak langsung dapat memperpanjang hidup seseorang.
Dalam penelitian ini, dilakukan diet dengan meniru metode puasa pada 19 responden dengan mengurangi 34-54 persen kalori selama lima hari dan diulang pada dua bulan berikutnya. Sementara itu, responden tetap melakuan diet normal pada sisa 25 hari. Hasilnya, selama 3 bulan, kadar gula darah turun 10 persen pada saat puasa.
Selain itu, kandungan zat kimia IGF1 yang berkaitan dengan penyakit penuaan pada manusia berkurang hingga 24 persen. Menurut peneliti, manfaat tersebut akan tetap didapatkan meski mereka kembali ke diet normal.
Manfaat puasa bagi kesehatan pun diungkapkan para pakar gizi di Indonesia. Dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati Bardosono mengatakan, puasa dapat menstabilkan kadar gula darah sehingga menurunkan risiko diabetes.
“Puasa bermanfaat untuk menstabilkan metabolisme tubuh agar dalam konsisi normal seperti kadar gula darah, lemak darah, dan lainnya dengan jadwal makan teratur,” ujar Saptawati.
Demikian pula dikatakan dokter Spesialis GIzi Klini Tirta Prawira Sari. Namun, menurun Tirta, manfaat berpuasa bagi kesehatan akan diperoleh jika konsumsi menu sahur dan berbuka dengan gizi seimbang. Sering kali orang yang berpuasa, berbuka dengan santapan berlebih sehingga justru dapat menaikkan kadar gula darah.

sumber : kompas.com